86 Band dengan Single Jinak-Jinak Merpati

Setelah cukup makan asam garam dalam komunitas Indie di kota Jogyakarta, menjadi bekal khusus 86 Band untuk menjajaki peruntungan dan eksistensinya dalam peta Industri Musik Nasional. Band yang familiar dikalangan komunitas Indie Jogyakarta dengan nama The Brown Sugar ini, diperkenalkan dengan sosok Charly ST12,  yang membawanya bergabung bersama Big Indie NAGASWARA. 86 Band diresmikan berdiri pada tanggal 18 Agustus 2008, namun sebenarnya awal karier bermusik mereka sudah dimulai sejak tahun 1995, yang memilih memantapkan di jalur reggae sebagai pakem bermusik mereka. Dalam single “Jinak Jinak Merpati”, band yang digawangi Aryo (Vokal), Yus (Gitar), Tenyonk (Drum) dan Andri (Bass), sepakat untuk lebih berkompromi dengan pasar, dalam meramu musik yang akan mereka sajikan.   
Simak single “Jinak Jinak Merpati” yang mereka sajikan, penuh dengan kecermatan dalam komposisinya, paduan musik reggae yang sudah melebur dengan ramuan musik pop dan polesan nuansa melayu. Dalam pengembangannya genre musik reggae yang mereka mainkan tidak terpaku pada pakem – pakem dalam musik reggae seperti umumnya. 86 Band lebih banyak memainkan tempo – tempo middle beat yang dipadukan dengan unsur ska. Seperti pilosofi mereka dalam menafsirkan musik reggae adalah spirit bagi kehidupan mereka, bukan dari penampilan fisik yang harus gimbal dengan segala ornamennya, namun lebih kepada semangat untuk terus menggali dan mengembangkan musik tersebut untuk dapat lebih di apresiasi masyarakat luas. Di tangan Charly ST12 juga, musik yang mereka mainkan diramu untuk dapat lebih diterima khalayak luas.
Sempat mengeluarkan album bertajuk “Alon Alon Asal Kelakon”, dalam masa perjalanan karier indienya, mengungkap dalam single “Jinak Jinak Merpati” mereka lebih mengutamakan kompromi pasar dengan tetap mempertahankan ciri identitas musik mereka. Disinilah mereka menemukan professionalisme dalam bermusik yang sesungguhnya, bahwa musisi bertugas untuk menciptakan karya – karya jenius yang bisa di apresiasi masyarakat luas, dan tugas manajemenlah yang mengatur pemasaran, strategi promosi dan lainnya. Hal ini berbeda sekali saat mereka masih dalam komunitas Indie, dimana segala urusan mereka lakukan sendiri.
Single “Jinak Jinak Merpati” boleh jadi adalah sebuah pembuktian dari “86 Band”, bahwa untuk menjadi Industri, tidak lantas harus dikebiri seluruh idealisme dan kreatifitas yang ada. “ini adalah tugas kami sebagai musisi, dengan segenap kemampuan yang kami miliki, harus bisa menciptakan suatu karya yang bisa diterima di masyarakat luas, dengan memiliki ciri khas sebagai pembeda dari yang lainnya”, ungkap Aryo. Semoga akan ada pencerahan baru dengan hadirnya single “Jinak Jinak Merpati” buah karya 86 Band dalam Industri musik yang semakin progresif.www.nasgaswaramusic.com/ Tim PR NMC

Chintya Lamusu Be3 Keracunan Suami

Gara-gara sering menemani suami menyalurkan hobi berburu mainan. Personel grup Be3 Chintya Lamusu menjadi semakin mesra dengan Surya Saputra.

" Kami jadi sering punya waktu bersama.pada awalnya aku ngga minat ama mainan action figure. Lebih milih belanja sepatu atau keperluan wanita lainnya. Tapi setelah sering ikutan suami berburu mainan action figure aku jadi punya hobi yg sama dgn dia" ucap Chintya Lamusu yang kepergok bersama Surya  memilih mainan pada pameran Battle of toys di FX Senayan .

Surya sendiri tergolong serius menjalani hobinya mengkoleksi mainan boneka mirip tokoh terkenal. Bahkan koleksinya memenuhi satu kamar dalam rumahnya.

" Surya lebih senang mengkoleksi pernak pernik hingga boneka superman. Kalo aku lebih ke boneka atau pernak-pernik tokoh musik salah satunya yang aku suka  Elvis Presley," ujar Chintya Lamusu yang sedang dalam masa promo single terbarunya bersama Be3.

Promo radio semakin gencar dilakukan Be3 nama baru dari AB Three  untuk menunjukkan eksistensinya bersama Nagaswara.  Meskipun sudah menjadi hobi Chintya Lamusu mengaku tidak terlalu maniak dalam mengejar koleksi mainannya.Personel Be3 yang paling terakhir bergabung setelah Widi dan Nola ini, mampu mengerem hobi belanja mainan dibandingkan perlengkapan perempuan. Namun positifnya kesamaan minat dengan suami  dapat meningkatkan kemesraan mereka berdua. www.nagaswaramusic.com/ Ary

Dari Lokasi Syuting Video Klip Cakra Band

Beberapa waktu lalu, Band asal Bekasi, Cakra Band yang digawangi Oleh Anto (vokal), Eeng (bas-backing vokal), Tanto (gitar), dan Boim (drum) Melakukan Syuting Video klip single perdana mereka yang berjudul Vee. Video klip tersebut  disutradarai oleh David Leonardo dari Nagaswara Pictures.
“Lagu tersebut bercerita tentang kekaguman seorang lelaki terhadap seoranga wanita tanpa menunjukkan lagu tersebut adalah untuk dia tetapi hanya inisial perempuan tersebut yaitu Vee, “ujar sang pencipta lagu Anto.
Syuting tersebut dilakukan di dua tempat yang berbeda. Satu hari sebelumnya sudah terlebih dahulu dilakukan pengambilan gambar untuk sang vokalis Aton dan seorang model di kawasan Bundaran Hotel Indonesia.  Sang vokalis awalnya belum terbiasa dengan lensa camera dan berakting.
“Saya merasa gugup harus berakting di depan kamera apalagi harus beradu akting. Tetapi lewat pengarahan sang sutradara, agar saya lebih menjiwai lagu dan merasakan isi ceritanya saya mulai terbiasa untuk berakting, “ ujar Anto di sela-sela syuting.
Pengambilan gambar pada  malam hari di Bundara Hotel Indonesia, sang sutradara mengkonsep sebuah cerita sepasang kekasih yang tengah duduk berdua,  menikmati indahnya malam di Jakarta. Backround gemerlap lampu-lampu kota Jakarta dimalam hari dan hotel-hotel yang mengelilingnya menjadi adegan romantic yang akan ditampilkan dalam video klip tersebut.
“Saya ingin mengambil dua kesan yang berbeda dalam satu suasana, satu menggambarkan pasangan yang romantis dan satu lagi suasana seorang yang sedang berharap atau galau dengan memanfaatkan suasana malam hari di Bundaran Hotel Indonesia, “ ujar David Leonardo sutradara video clip
Di lokasi kedua, syuting dilakukan di sebuah rumah mewah dibilagan Rawamagun. Di sini Cakra band melakukan adegan perform di sebuah halaman dengan background kolam renang dengan costum yang elegan. Mau tahu seperti apa video klip Cakra, kita tunggu saja tanggal mainnya. www.nagaswaramusic.com/ wendi

The Pain Killer Jadi Band Pembuka Konser Alice Cooper

Sebagai band pendatang baru, tentu menjadi sebuah prestasi ketika dipilih menjadi band pembuka untuk band rock legendaris sekelas Alice Cooper. Itulah yang kini tengah dialami band The Pain Killer yang digawangi Feydy (vokalis), Aria (gitar), Maeda (bass) dan Reno (drum). Sebagai band beraliran rock mereka bangga bisa terpilih menjadi band pembuka konser Alice Cooper bertajuk No More Mr Nice Guy Tour  yang bakal digelar pada tanggal 7 Oktober 2011 mendatang di EX Park, Plaza Indonesia.

"Kami sangat bangga bisa menjadi band pembuka di konser sang legendaris Alice Cooper, Terpilihnya kita sebagai band pembuka menjadi penyemangat buat kami untuk lebih meningkatkan permainan musik kita, " ungkap Aria menjelaskan perasaannya dan juga band The Pain Killer.

Perjalanan bisa terpilih menjadi band pembuka di konser band legendaris sekelas Alice Cooper bukan lah hal yang mudah. Apalagi band The Painkillers merupakan band rock pendatang baru.

"Lewat  All Indonesian Rockstar (AIR)  kami diperkenalkan kepada Alice Cooper sehingga kami diajak dan dirokumendasikan menjadi band pembuka di konser Alice Cooper," kilah Aria dan rekan-rekan The Pain Killer.

Tashea, vokalis The Pain Killer sangat mengidolakan Alice Cooper, apalagi sejak mengenal musik rock ia memilih musik classic rock dan sudah membawakan lagu-lagu Alice Cooper.

"Sebelum remaja, ayah saya seneng denger classic rock, salah satunya Alice Cooper. Saya pernah nonton konsernya di Austria, very theatrical, tahun 2006. Itu dia banget, imagenya sangat kuat, makeup-nya itu inspirasi saya. Tiga kata untuk Alice Cooper, 'Very Keren Banget'," pungkas Feydy vokalisThe Pain Killer.

Jika penasaran dengan penampilan The Pain Killer saksikan konser Alice Cooper di EX Park, Plaza Indonesia 7 Oktober 2011 mendatang.Info tiket didapatkan melalui www.tiku.co.id. www.nagaswaramusic.com/ Tim NMC